Widget HTML #1

Evaluasi Keperawatan Komunitas


Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan serangkaian prosedur untuk menilai suatu program dan memperoleh informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, kegiatan, hasil, dan dampak serta biayanya.

Fokus utama dari evaluasi adalah mencapai perkiraan yang sistematis dari dampak program. Dengan demikian, evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur suatu pencapaian tujuan atau keadaan tertentu dengan membandingkan dengan standar nilai yang sudah ditentukan sebelumnya. Juga merupakan suatu usaha untuk mencari kesenjangan antara yang ditetapkan dengan kenyataan hasil pelaksanaan.

Menurut Wijono (1997), evaluasi adalah prosedur secara menyeluruh yang dilakukan dengan menilai masukan, proses dan indikator keluaran untuk menentukan keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut WHO (1990), pengertian evaluasi adalah suatu cara sistematis untuk memelajari berdasarkan pengalaman dan mempergunakan pelajaran yang dipelajari untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan serta meningkatkan perencanaan yang lebih baik dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan masa datang.

Pengertian lain menyebutkan, bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan berdasarkan hasil tersebut mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif. Jadi evaluasi tidak sekadar menentukan keberhasilan atau kegagalan, tetapi juga mengetahui mengapa keberhasilan atau kegagalan itu terjadi dan apa yang bisa dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut.

Tujuan Evaluasi

Menurut Supriyanto (1988) tujuan evaluasi adalah sebagai berikut:

  1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program. Sehubungan dengan ini, perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain, memeriksa kembali kesesuaian program dalam hal perubahan-perubahan kecil yang terusmenerus, mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang memengaruhi pelaksanaan suatu program.
  2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang akan datang.
  3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat ini serta di masa mendatang.

Tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk memperbaiki program-program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan dan mengarahkan alokasi tenaga serta dana untuk program dan pelayanan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Evaluasi harus digunakan secara konstruktif dan bukan untuk membenarkan tindakan yang telah lalu atau sekadar mencari kekurangan-kekurangan saja.

Jenis Evaluasi

Jenis - jenis evaluasi dapat di kelompok sebagai berikut:

1. Menurut waktu pelaksanaan

Menurut waktu pelaksanaan evaluasi dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut.

  • Evaluasi formatif - Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program. Temuan utama berupa masalah-masalah dalam pelaksanaan program.
  • Evaluasi sumatif - Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai dan bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program. Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program.

2. Menurut Tujuan

Menurut tujuan evaluasi dapat dibagi menjadi tiga, berikut ini.

  • Evaluasi proses - Evaluasi proses bertujuan untuk mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).
  • Evaluasi biaya-manfaat - Evaluasi ini bertujuan untuk mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumber daya dan manfaat dari program.
  • Evaluasi dampak - Evaluasi ini bertujuan untuk mengkaji apakah program memberikan pengaruh yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga, masyarakat, dan kelembagaan.

Terkait dengan kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan dapat dinilai dari informasi tentang penggunaan pengaruh (evaluasi hasil/manfaat), tentang penampilan kegiatankegiatan (evaluasi proses) atau tentang fasilitas-fasilitas dan penataan-penataan (evaluasi struktur).

Evaluasi harus dipandang sebagai suatu cara untuk perbaikan pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di masa yang akan datang.

Komponen Evaluasi

Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program antara lain sebagai berikut:

  1. Evaluasi menjadi bagian integral dari desain program.
  2. Evaluasi direncanakan dengan baik sejak awal.
  3. Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
  4. Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program.
  5. Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai.

Proses Evaluasi

Proses evaluasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
  2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan program yang akan dievaluasi.
  3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
  4. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut.
  5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
  6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Kriteria Penilaian Dalam Evaluasi

Untuk menilai dalam suatu kegiatan evaluasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

  1. Relevansi (relevance): Apakah tujuan program mendukung tujuan kebijakan?
  2. Keefektifan (effectiveness): Apakah tujuan program dapat tercapai?
  3. Efisiensi (efficiency): Apakah tujuan program tercapai dengan biaya paling rendah?
  4. Hasil (outcomes): Apakah indikator-indikator tujuan program membaik?
  5. Dampak (impact): Apakah indikator-indikator tujuan kebijakan membaik?
  6. Keberlanjutan (sustainability): Apakah perbaikan indikator-indikator terus berlanjut setelah program selesai?

Metode dan Sumber Data

Metode yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa metode kuantitatif maupun metode kualitatif. Metode kuantitatif terutama diperlukan untuk mengukur dampak suatu program. Metode kualitatif terutama untuk mencari penjelasan dari pelaksanaan program yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, evaluasi yang lengkap biasanya menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif.

Data yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa data primer ataupun data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaku evaluasi. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang masih berupa data mentah maupun data yang sudah diolah.

1. Contoh data primer

  • Data hasil survei
  • Data hasil pengamatan
  • Data hasil wawancara mendalam
  • Data yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan.

2. Contoh data sekunder

  • Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
  • Data Sakernas (Survei Tenaga Kerja Nasional) yang dikumpulkan oleh BPS.

Karakteristik Evaluasi yang Baik

Karakteristik evaluasi yang baik memiliki ketentuan sebagai berikut.

  1. Strategis, yaitu memberikan prioritas terhadap program-program yang penting, besar, atau bermasalah.
  2. Terfokus, yaitu memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang penting bagi pengambil kebijakan.
  3. Kredibel, yaitu hasilnya dapat dipercaya.
  4. Tepat waktu, yaitu temuannya dapat digunakan untuk meredesain dan memperbaiki pelaksanaan program.
  5. Bermanfaat, yaitu hasilnya dapat digunakan untuk:
    • Menilai kelayakan dan efektifitas program;
    • Membantu memaksimalkan kegunaan sumber daya yang terbatas;
    • Memberikan input untuk desain program yang akan datang.

Pertimbangan dan Saran Dalam Melakukan Evaluasi

Beberapa saran dalam melakukan evaluasi antara lain sebagai berikut:

  1. Setiap program memerlukan evaluasi yang berbeda, untuk itu tentukan prioritas.
  2. Susun desain evaluasi dengan memperhitungkan keterbatasan sumber daya.
  3. Bila perlu, lakukan percontohan sebelum melakukan evaluasi skala besar.
  4. Apabila diperlukan, bekerja samalah dengan pihak lain.

Dalam melakukan evaluasi ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Waktu pelaksanaan evaluasi;
  2. Biaya pelaksanaan evaluasi;
  3. Pertimbangan etika;
  4. Kelayakan politis.

Hambatan Dalam Evaluasi

Terdapat berbagai kesulitan dalam melaksanakan evaluasi kesehatan, antara lain bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan melebihi dari yang diterapkan. Pendekatan sistematis dalam evaluasi dapat dilakukan untuk menilai suatu program kesehatan. Penilaian secara menyeluruh terhadap program kesehatan dapat dilakukan dengan menilai input, process, dan output. Pendekatan sistem pada manajemen memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri atas bagian-bagian (sumber daya, masukan, proses, keluaran, umpan balik, dampak dan lingkungan).

Dalam melakukan evaluasi suatu perencanaan program dan implementasinya, terdapat beberapa kendala, antara lain:

  1. Kendala psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi ancaman dan orang melihat bahwa evaluasi itu merupakan sarana untuk mengkritik orang lain;
  2. Kendala ekonomis, yaitu untuk melaksanakan evaluasi yang baik itu mahal dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu sepadan antara ketersediaan data dan biaya;
  3. Kendala teknis, yaitu kendala yang berupa keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam pengolahan data dan informasi yang tidak dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini biasanya timbul ketika informasi dan data itu belum dibutuhkan, maka biasanya hanya akan ditumpuk begitu saja tanpa diolah;
  4. Kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan sebagai ancaman oleh para administrator saja, melainkan secara politis juga memalukan jika diungkapkan.

Posting Komentar untuk " Evaluasi Keperawatan Komunitas"