Widget HTML #1

Ergonomi dan Aplikasinya di Tempat Kerja

Pengertian ergonomi adalah

Pengertian Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari penserasian antara pekerjaan dengan lingkungan terhadap orang dan sebaliknya.

Pengertian Ergonomi Menurut ILO

Ergonomi adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia secara optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan.

Tujuan Ergonomi

Ergonomi bertujuan untuk mencapai efisiensi dan kesejahteraan yang berkaitan erat  dengan produktivitas dan kepuasan kerja.                                       

Sasaran ergonomi adalah seluruh tenaga kerja baik sektor formal, informal dan tradisional.

Pendekatan ergonomi mengacu pada konsep total manusia, mesin dan lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan secara efisien, selamat dan nyaman.

Dengan penerapan ergonomi dapat menciptakan kondisi optimal bagi pekerja, hal yang dilakukan antara lain:
  • Mengurangi beban kerja.
  • Memperbaiki sikap kerja.
  • Menyediakan saran psikosensoral pada pemakaian instrumen.
  • Mencegah mengingat informasi yang tidak diperlukan.
  • Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai.

Kelalaian Ergonomi Pada Berbagai Pekerjaan

Sering pekerja menghadapi desain kondisi pekerjaan yang tidak ergonomis. Hal ini menyebabkan beberapa kelainan pada tangan, tungkai, sendi, punggung atau bagian tubuh lainnya, terutama disebabkan oleh:
  • Pengulangan pekerjaan yang menggunakan peralatan bergetar.
  • Peralatan atau tenaga yang membutuhkan memutar tangan.
  • Menggunakan tenaga pada posisi yang tidak tepat.
  • Penekanan lebih pada bagian tangan, punggung, kaki atau sendi.
  • Bekerja di luar jangkauan tangan atau di atas kepala.
  • Bekerja dengan kecenderungan memakai punggung.
  • Mengangkat dan mendorong beban kerja.

Penyakit Akibat Kelalaian Ergonomi

Melakukan pekerjaan yang tidak memakai prinsip ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya sebagai berikut.

Bursitis
⇒ Pembengkakan bursa antara kulit dan tulang atau tendon dan tulang. Bisa di lutut, siku, dan bahu. Gejalanya nyeri dan bengkak pada tempat yang sakit.
⇒ Penyebabnya karena berlutut, tekukan pada siku, gerakan bahu yang berulang.

Carpal tunnel syndrome
⇒ Penekanan syaraf yang melewati pergelangan tangan. Gejalanya rasa tertusuk, nyeri, kaku.
⇒ Penyebabnya pengulangan pekerjaan pergelangan tangan dengan menggunakan peralatan yang bergetar.

Celulitis
⇒ Infeksi telapak tangan dan jaringan lunak di bawah kulit, gejala nyeri dan bengkak di telapak tangan.
⇒ Penyebabnya menggunakan peralatan tangan, palu.

Epicondilitis
⇒ Bengkak di daerah dimana tendon dan tulang bersatu, bila di siku (tennis elbow). Gejala berupa nyeri dan bengkak di pinggiran luka
⇒ Penyebabnya adalah pengulangan pekerjaan

Ganglion 
⇒ Kista di selaput sendi atau tendon, biasanya di punggung, tangan dan tungkai. Gejala berupa keras, kecil, bengkak sekelilingnya, biasanya nyeri.
⇒ Penyebab adalah pengulangan gerakan tangan.

Osteo Arthitis
⇒ Kerusakan sendi akibat parut di sendi dan tumbuh tulang. Gejala kaku dan nyeri tulang belakang, leher dan sendi lain.
⇒ Penyebab akibat beban lebih dalam jangka lama dari tualang belakang dan sendi lain.

Tendonitis
⇒ Bengkak di area otot dan sendi bersatu. Gejala nyeri, bengkak, ngilu dan bengkak dari tangan, kaki, lengan, susah digerakkan.
⇒ Penyebab gerakan pengulangan.

Tenosynovitis
⇒ Bengkak tendon atau selaputnya. Gejala nyeri, bengkak, ngilu, susah digerakkan.
⇒ Penyebab pengulangan gerakan, mengangkat beban yang tiba-tiba meningkat atau pengenalan proses baru.

Tenson Neck
⇒ Bengkak di otot dan tendon di leher bahu. Nyeri terlokalisir di leher atau bahu.
⇒ Harus mempertahankan posisi tegak.

Triger Finger
⇒ Bengkak di tendon atau selaput dari jari. Tidak bisa menggerakkan jari secara pelan tanpa rasa nyeri.
⇒ Penyebab pengulangan gerakan, pegangan terlalu lama, terlalu keras, terlalu sering.

Algias
⇒ Penyakit pada juru ketik, sekretaris, pekerja yang posturnya membungkuk ke depan, vertebral syndrome pada pembawa barang, pengantar barang dan penerjun payung.

Osteo Articular Deviations
⇒ Scoliosis pada pemain violin dan operator kerja bangku, bungkuk  (kifosis) pada buruh pelabuhan dan pemikul keranjang, datarnya telapak kaki pada penunggu, pembuat roti dan pemangkas rambut.

Iritasi pada cabang saraf tepi
⇒ Saraf ulnar bagi para pengemudi kendaraan, tukang kunci, tukang pandai besi, reparasi arloji, penjilidan buku, pemotong kaca dan pengendara sepeda.

Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
⇒ Mengangkat tidak ergonomis

Low Back Pain
⇒ Cara kerja tidak ergonomis

Repetition Strain Injury (RSI)
⇒ Semua rasa nyeri akibat pekerjaan

Faktor Risiko Ergonomi yang Tidak Baik

Ada 2 faktor yang dapat menyebabkan masalah ergonomi, yaitu:
  1. Faktor resiko repitition:
    • Pengetikan yang berulang-ulang
    • Data entry yang berjam-jam, dan hari ke hari. 
    • Pen-stempelan yang banyak.
    • Angkat angkut yang sering.
    • Pergerakan penggunaan mouse yang berulang-ulang.
  2. Faktor resiko posisi janggal:
    • Membungkuk
    • Mengetik dengan postur pergelangan tangan pada sisi/sendi alas yang tidak baik
    • Bahu terangkat ketika mengetik
    • Pencapaian / posisi mouse yang jauh
    • Perputaran leher karena sering mengambil benda lain
    • Mengangkat benda yang terlalu rendah, atau diatas bahu

Prinsip Dasar Ergonomi

Penerapan prinsip ergonomi dapat meningkatkan kenyamanan pekerja secara signifikan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas.

Contoh:
  • Pada posisi berdiri, pekerjaan yang teliti dataran kerja 10-20 cm di atas tinggi siku dan pekerjaan berat dataran kerja 10-20 cm di bawah tinggi siku.
  • Untuk pekerjaan rakitan, material ditempatkan di posisi otot pekerja terkuat berkontraksi.
  • Peralatan yang menggunakan tangan yang tidak enak harus dimodifikasi/diganti.
  • Tenaga tidak perlu dikeluarkan pada posisi canggung.
  • Pekerja perlu mendapat pendidikan teknik mengangkat yang benar.
  • Bekerja sambil berdiri hendaknya dihindari.
  • Rotasi pekerjaan untuk menghindari pengulangan yang tinggi. 
  • Alat-alat ditempatkan didaerah jangkauan tangan.

Identifikasi Masalah Faktor Risiko Ergonomi

Tempat kerja
⇒ Masalah: Nyeri punggung, cedera karena peregangan otot berulang, peredaran darah di kaki
⇒ Sebab: Desain tempat duduk yang salah , berdiri sepanjang hari, jangkauan yang terlalu jauh, cahaya yang tidak memadai.

Desain tempat duduk
⇒ Pekerja harus dapat menjangkau pekerjaan, posisi duduk di depan pekerjaan, punggung tegak dan bahu rileks, perlu pemahaman pada siku, lengan atau tangan.

Tempat Kerja Berdiri
⇒ Masalah: Nyeri pinggang, kaki bengkak, permasalahan peredaran darah, kelelahan otot kaki.
⇒ Action: Penyediaan kursi, alas kaki yang sesuai, pekerja dapat mempertahankan lengan dan siku dekat dengan badan.

Peralatan yang menggunakan tangan
⇒ Desain tombol, pengungkit, stir dll.

Pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik berat
⇒ Masalah: Peningkatan frekuensi pernapasan dan denyut jantung, cepat lelah.
⇒ Action: Pekerjaan berat disesuaikan dengan kapasitas kerja pekerjaan, variasi kerja berat dan ringan dalam satu hari, pengaturan waktu istirahat yang tepat, pengaturan beban angkat, frekuensi, jarak dan waktu.

Desain tempat kerja
⇒ Jenis pekerjaan yang perlu dikerjakan, bagaimana pekerjaan harus dikerjakan, berapa macam pekerjaan yang akan dikerjakan, perintah dalam pekerjaan yang perlu, jenis peralatan yang diperlukan.
⇒ Fungsi desain:
  • Mengizinkan pekerja dalam posisi bervariasi
  • Mengizinkan pekerja diberikan rangsangan mental
  • Mengizinkan pekerja mengambil keputusan dalam pekerjaannya 
  • Kesempatan menyelesaikan pekerjaan
  • Tersedianya pelatihan tentang pekerjaan 
  • Tersedianya jadwal kerja dan istirahat
  • Kesempatan menyesuaikan dengan pekerjaan baru

Norma Ergonomi

Norma ergonomi yang disepekati meliputi
  1. Pembebanan kerja fisik
  2. Sikap tubuh dalam bekerja
  3. Mengangkat dan mengangkut
  4. Olah raga dan kesegaran jasmani
  5. Musik dan dekorasi
  6. Lingkungan kerja

Pembebanan kerja fisik

  1. Bagi tenaga kerja ⇒Penentuan beban kerja fisik perlu memperhatikan kondisi iklim tropis dan sosial ekonomi
  2. Kriteria pembebanan ⇒ Tidak lebih dari 30-40 % kemampuan kerja maksimum dalam waktu  8 jam/hari
  3. Rekomendasi kuantitatif ⇒ Beban angkat maksimum 40 kg

Sikap tubuh dalam bekerja

  • Agar diupayakan kerja dengan sikap duduk atau duduk dan berdiri secara bergantian
  • Beban statis seminimal mungkin
  • Posisi dan sikap tubuh menghindari upaya yang tidak perlu
  • Tempat duduk dan meja Ergonomis

Mengangkat dan mengangkut

  • Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang belakang yang lemah dibebaskan dari pembebanan.
  • Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan

Olah Raga Dan Kesegaran Jasmani

  • Pembinaan kesegaran jasmani khusus maupun kegiatan olah raga
  • Tes kesegaran jasmani pada seleksi karyawan
  • Penyediaan fasilitas olah raga

Musik dan dekorasi

  • Penggunaan musik yang tepat jenis, saat, lama, intensitas dan sifat pekerjaan meningkatkan kegairahan dan produktivitas. (Pekerjaan repetitif, tidak perlu konsentrasi tinggi, musik tempo sedang)
  • Dekorasi dan tata warna memberikan kesan jarak psikis dan suhu

Peran Health and Safety Representative (P2K3/PK3RS (Panitia Pembina K3 Rumah Sakit)

P2K3 menjamin bahwa ergonomi diterapkan di tempat kerja. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui permasalahan ergonomi yang terjadi di tempat kerja.

Cara mengenal permasalahan ergonomi

  • Morbiditas keluhan yang terkait dengan pekerjaan
  • Peristiwa kecelakaan kerja
  • Terhentinya pekerjaan karena gangguan mesin atau pekerja
  • Pindahnya pekerja ke perusahaan lain ( Turn Over )
  • Absensi sakit pekerja
  • Kesulitan pemeliharaan masin atau alat

Strategi penerapan ergonomi di tempat kerja

  1. Menjangkau pekerja
    • Sebarkan leaflet atau brosur ergonomi
    • Cari masalah ergonomi yang perlu perhatian
    • Tulis nama dan tempat kerja yang tidak menerapkan ergonomi
  2. Mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi masalah
  3. Mempelajari daerah yang diduga terdapat problem
    • Lakukan Walk Trough inspection dan catat hal penting
    • Kemungkinan pemecahan masalah
  4. Mengumpulkan rekomendasi dari:
    • Pekerja yang tepapar
    • Pekerja maitenance
    • Departemen K3
    • Health and Safety Specialis
  5. Mendorong perubahan penting
    • Berdasarkan dokumen diajukan ke manajemen
  6. Informasikan ke Pekerja
    • Komunikasi dua arah

Posting Komentar untuk "Ergonomi dan Aplikasinya di Tempat Kerja"